Kisah Nabi Yusuf Singkat | Hikmah Ketika Dibuang Ke Sumur

29-03-2021

Kisah Nabi Yusuf Singkat | Hikmah Ketika Dibuang Ke Sumur. 

Pernahkah Anda berada di rumah pada malam hari lalu seketika listrik padam? Gelap gulita. Kemudian kita meraba-raba untuk lampu senter.

Tiba-tiba, tanpa disangka ada seseorang memukul kepala kita dengan tangan kosong. Tentu saja kita marah sambil menggerutu siapa gerangan yang melakukannya. Kita penasaran siapa yang kurang ajar itu.

Kemudian listrik menyala dan ternyata yang memukul kepala kita itu bapak mertua. Tentu saja beliau tidak disengaja melakukannya.

Karena memang kondisi dalam keadaan sangat gelap. Raut wajah kita yang semula terlihat emosional tiba-tiba berubah jadi senyum begitu tahu bapak mertua yang berada di belakang tadi.

Kita pun tak jadi marah setelah tahu. Malah kita pun tersipu bahkan bisa jadi kita yang meminta maaf karena sempat menggerutu kepada beliau.

Kita pasti tetap menaruh hormat kepada bapak mertua. Selama ini, sudah banyak kebaikan yang beliau tunaikan kepada istri kita dan/atau kepada kita berdua sebagai anak dan menantu.

Mengapa Ada Takdir Buruk, Hikmah Kisah Nabi Yusuf Dibuang Ke Sumur 

Satu pukulan -yang tak sengaja itu- tak ada sebanding dengan sekian banyak kebaikan dari seorang ayah kepada anak-anaknya serta menantunya dan mungkin kepada juga cucu.

Sikap kita yang semula marah menjadi kalem. Dari menggerutu jadi senyum. Perubahan itu terjadi setelah listrik sudah normal dan lampu sudah terang. Dengan begitu kita tahu keadaan yang sebenarnya.

Begitulah kehidupan ini. Kita sering merasakan pukulan dalam kehidupan. Acapkali pukulan terasa menyakitkan. Padahal, semua peristiwa di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah semata.

Allah Swt. menjelaskan, “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al An’am 59).

Yang kita sebut pukulan itu ibarat cambuk agar melecutkan semangat kita. Jika kuda balap tidak dicambuk, tentu saja dia tidak akan berlari kencang.

Mengapa ada takdir buruk? Karena Allah Maha tahu, banyak orang yang bisa jadi baik atau sukses ataupun masuk surga hanya karena mengalami keburukan yang menimpanya.

Kisah Nabi Yusuf Singkat, Ketika Bocah Kecil Dilempar Ke Sumur Tanpa Belas Kasihan

Kita bisa berkaca pada kisah Nabi Yusuf bagaimana ia mendapat pukulan bertubi-tubi. Saat masih kanak-kanak, ia dihabisi oleh saudaranya dengan membuangnya ke sumur.

Namun karena ajal belum saatnya tiba, Yusuf belia itu tetap hidup. Dan ia tidak berputus asa selama di dalam sumur. Dia tetap berbaik sangka. Ia berharap ada orang yang melintasi sumur itu lalu menolongnya. 

Para saudara Yusuf berusaha menghapus jejaknya, yang terjadi malah Allah Swt. mengangkat derajatnya. Yusuf kecil dijual untuk dijadikan budak, namun yang terjadi malah ia kemudian jadi menteri. Kisah Nabi Yusuf singkat ini menjadi pelajaran sangat penting bagi kita.  

Para wanita bangsawan itu secara bergantian melecehkan Yusuf muda secara vulgar. Pertama, ia digoda oleh sang majikan wanita seorang diri. Kemudian, dia dipertontonkan bernada pelecehan ke sekian wanita bangsawan. Lagi-lagi Yusuf menerima ‘pukulan.’

Jika Anda Dizalimi, Maka Ambillah Pelajaran Dari Nabi Yusuf  Yang Dipenjara Tanpa Kesalahan Apapun 

Tak cukup sampai di situ, Nabi Yusuf pun harus mendekam di penjara tanpa satupun kesalahan yang diperbuat. Hanya karena tak mau menuruti nafsu para wanita bangswan itu, Yusuf harus mendekam di penjara. Lagi-lagi ‘pukulan.’ Demi mempertahankan imannya.  

Al-Qur’an menceritakan, “Wanita itu berkata, ‘Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina’" (QS. Yusuf 32).

Dan, “Yusuf berkata, ‘Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’” (QS. Yusuf 33).

Rela Dipenjara Meski Tak Bersalah, Semua Itu Demi Hal Ini 

Ayat ini menerangkan bagaimana keteguhan hati dan kekuatan iman Yusuf yang tidak mempan segala bujukan dan rayuan, begitu juga semua kata-kata untuk melunakkan hati Yusuf yang keluar dari mulut perempuan-perempuan itu.

Tidak mencemaskan hati Yusuf gertakan dan ancaman yang mengatakan bahwa Yusuf akan dipenjarakan dan dihukum, kalau dia tidak mau tunduk mengikuti ajakan untuk berbuat serong itu.

Mendengar semua itu, Yusuf hanya berlindung diri kepada Allah, menundukkan kepala sambil berdoa agar dijauhkan Tuhan dari godaan perempuan-perempuan. Kisah Nabi Yusuf singkat ini sarat akan pelajaran bagi orang beriman dalam menjalani kehidupan yang penuh ujian ini.  

Yusuf seraya berkata, "Ya Tuhanku, penjara yang gelap lagi sempit itu lebih baik bagiku daripada dalam istana, menghadapi perempuan-perempuan yang cantik yang selalu menggoda dan mengajakku untuk memenuhi keinginan buruk mereka itu” (dalam Tafsir Kemenag RI dikutip dari risalahmuslim.id).

Kapan Doa Itu Dikabulkan? 

Dan, “Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu” (QS. Yusuf 33-35).

Dalam menerima pukulan beruntun itu, Yusuf selalu dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah. Tak pernah sedikitpun menyalahkan saudaranya ataupun menyalahkan takdir.

Malahan Yusuf menyalahkan syetan. “…Dan berkata Yusuf, ‘Wahai Ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. Yusuf 100).  

Ada riwayat, mimpi Nabi Yusuf ini terwujud setelah 40 tahun. Ada yang catatan mengungkapkan 80 tahun. Doa Nabi Yusuf ini terkabul harus bersabar selama itu pula. Itulah kesabaran. Kisah Nabi Yusuf singkat ini mengajarkan banyak hal kepada kita. 

Dan Allah pun tidak menyia-nyiakan kesabaran dan ketaatan seseorang. “…Sesungguhnya siapa saja yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik" (QS. Yusuf 90).

###

Jika Anda ingin bersedekah rutin agar usahanya berkah, silakan salurkan ke Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF). Lembaga ini berdiri sejak 1987 dan dipercaya 300 ribu donatur rutin setiap bulannya di empat provinsi.

Titipkan donasi terbaik Anda ke: BRI Syariah nomor rekening 77.00.000.000 atau Bank Mandiri Syariah nomor rekening 703.996.999.2 atas nama Yayasan Dana Sosial Al Falah.  

Foto: pixabay