Cerita Anak Yatim Yang Sukses | Dulu Terima Santunan, Kini Jadi Donatur

21-03-2021

Cerita anak yatim yang sukses bisa dipetik dari kisah hidup Mimmatus Sa’diyah. Wanita kelahiran Jember 6 Februari 1990 ini telah berjuang sejak kecil untuk menempuh jalur sukses.

Meski ayah meninggal dunia saat dia SD, tapi dia tidak putus asa. Tidak putus sekolah. Tetap bersemangat belajar dan berjuang dengan segala kemampuan yang ada. 

Mimma, demikian ia bisa disapa, bercerita saat ia pertama kali duduk di bangku SMK. Saat itu, ia masuk di SMK Negeri 3 Jember pada 2007.

Mimmatus Sa’diyah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Pada 2007-2009, ia tercatat sebagai salah satu penerima program beasiswa pendidikan Pena Bangsa YDSF Jember.

Cerita Anak Yatim Yang Sukses, Ayah Wafat Ketika Masih SD

Sejak kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah, ayahnya meninggal dunia. Dan semenjak saat itu, warga Jalan Manyar Slawu, Patrang, Jember ini diasuh oleh orang tua angkatnya, yakni Bu Maria dan Pak Mat. Pasangan suami istri ini mengasuhnya hingga ia duduk Mimma bersekolah MTs.

Sepeninggal Bu Maria, Mimma pulang dan tinggal bersama ibu kandungnya. Kakak sulungnya, Moh. Hamim yang hanya lulusan SD menjadi tulang punggung keluarga. Sang kakak bekerja serabutan demi menyekolahkan kedua adiknya serta membantu ibunya.

Liku-liku kehidupan yang serba kekurangan ini Mimma lalui dengan tetap berdoa dan bersyukur kepada Allah sembari berharap agar bisa terus bisa menyelesaikan sekolahnya. Cerita anak yatim yang sukses pada Mimma ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. 

Terima Santunan Pendidikan Dari YDSF

Di dalam perjalanan tersebut, Nur Holisa adik perempuan yang paling dicintainya sakit hingga meninggal dunia. Saat itu, adiknya masih duduk di bangku SMA. Dua adik kakak ini sama-sama bersemangat menempuh pendidikan. Baca juga kisah anak yatim yang sabar mengasuh adik-adiknya. 

Nur Holisa juga adalah salah satu siswa penerima program beasiswa Pena Bangsa YDSF Jember juga. Bersama sang kakak, dalam kurun tiga tahun Nur Holisa mendapat beasiswa yatim Pena Bangsa dari YDSF Jember.

Dan setelah lulus SMK, Mimma sempat bekerja sebagai relawan Layanan Kesehatan Sosial (LKS) YDSF Jember pada 2010. Setiap hari ia berangkat ke kantor dengan berjalan kaki sejauh 3-4 km dari rumahnya.

Harapannya adalah bisa membahagiakan ibunya serta ingin menabung agar mampu mandiri. Cerita anak yatim yang sukses ini harus kita petik hikmahnya.

Ini Kebiasaan Orang Yang Sukses 

Salah satu ciri orang sukses antara lain gemar menabung dan hidup dengan pola hemat. Tidak mudah tergiur dengan tren atau tidak mudah ikut-ikutan.  

Dan tak lama kemudian Mimma mengundurkan diri sebagai relawan YDSF. Tujuannya agar dia ingin lebih mandiri dan lebih fokus untuk mengasah keterampilan menjahit sesuai dengan studi yang dia ambil semasa sekolah.

Selama ia berusaha mandiri ini, tak lupa pula dia selalu bersedekah dari penghasilannya. Ia arahkan untuk para janda dhuafa serta anak-anak yatim yang senasib dengan dirinya di sekitar rumahnya.

Kini Naik 'Kelas' Sudah Mampu Bantu Orang Lain 

Dia belajar untuk selalu bersedekah. Karena dia yakin bahwa Allah selalu membantu dan mengabulkan doanya di saat sempit maupun lapang.

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit Allah mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik. Sejak bekerja, saya usahakan rutin bersedekah walau sedikit,” ucapnya.

Setelah menikah, Mimma juga mengajak sang suami untuk bersedekah. Istri dari Ranjis Khan ini juga membiasakan bersedekah tidak hanya uang.

Kadang juga Mimma membagikan sayur, beras, biscuit atau bahan pokok lainnya. Ia bersyukur sang suami pun juga punya semangat yang sama.

Keduanya berkomitmen untuk aktif bersedekah. Yang semula hanya menyisihkan sedikit untuk tetangga, kerabat atau keluarganya, kini telah juga menjadi donatur rutin YDSF Jember. Baca juga kisah donatur tetap YDSF meskipun gaji pas-pasan tetap rutin bersedekah. 

Tak Lupa Diri, Sekarang Rutin Jadi Donatur YDSF

Semula menjadi mustahik sekarang telah berubah menjadi muzakki. Dulunya menerima santunan, kini sudah bisa jadi donatur tetap YDSF Jember.

“Yang penting tetap sedekah. Sedikit tapi terus-menerus lebih baik daripada banyak tapi hanya sekali,” kata ibu dari Dafa Aliansyah ini.

Mimma meyakini firrman Allah ini. “Perumpamaan orang–orang yang menderma (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipatgandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugerahNya) lagi Maha Mengetahui“ (QS. Al Baqarah 261).

Mimma yakin setiap perbuatan kembali kepada diri sendiri. Ia fokus untuk berpikir baik, berbuat baik dan berhati baik. Dan ia dan suaminya yakin bahwa dengan sedekah harta tidak akan berkurang tetapi akan semakin bertambah. Sedekah itu akan menjauhkan kita dari bala dan sikap kikir. (laporan: Okibintan Ariani)

###
Anda bisa mengikuti kebiasaan Mimma, dulu bocah yatim yang kini rutin bersedekah. Salurkan sedekah dan donasi terbaik Anda melalui Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF), salah satu lembaga amil zakat nasional (Laznas) yang telah berkiprah sejak 1987.

Silakan salurkan zakat dan donasi Anda ke: BRI Syariah nomor 77.00.000.000 atau Bank Mandiri Syariah nomor 703.996.999.2, atas nama Yayasan Dana Sosial Al Falah.