Di dalam keluarga, ada banyak amal ibadah yang bisa dikerjakan bersama-sama dengan segenap keluara seperti shalat, puasa, zikir, baca Al-Qur’an dan lainnya. Namun ada juga amalan yang akan menjadi spesialisasi tiap-tiap anggota keluarga. Jika ini dikerjakan akan sangat powerful bagi keharmonisan keluarga dan juga menjadi sumbangsih bagi agama dan bangsa.
Spesialisasi amalan ini akan menjadi amalan unggulan nantinya di akhirat saat kita menghadap Allah Swt. Amalan ini sekaligus menjadi tanggung jawab setiap kita masing-masing sesuai posisinya di dalam keluarga. Ketidakpahaman terhadap amalan unggulan ini akan menyebabkan rusaknya hubungan suami istri dan juga generasi penerus dalam keluarga tersebut.
Di dalam keluarga setidaknya ada tiga posisi yang menjadikan kita selaras dengan amalan unggulan yang akan kita emban nantinya yaitu: sebagai ayah, sebagai ibu, dan sebagai anak. Semuanya mempunyai amalan unggulan yang sangat tingggi di hadapan Allah sesuai posisi masing-masing.
Amalan Unggulan Suami/Ayah
Dia seperti nakhoda yang akan selalu melihat apakah arah perjalanan keluarganya mengarah kepada Allah atau melenceng. Saat melenceng itulah, dia sigap membelokkan arah kemudinya ke arah yang lurus.
Seorang ayah ibarat kepala sekolah, walaupun dia tidak mengajar langsung, namun dia bisa membuat arah kebijakan apa yang harus dicapai dalam keluarga. Arahannya setidaknya meliputi tiga hal: keilmuan anggota keluarga, ibadah anggota keluarga dan akhlak anggota keluarga.
Seorang ayah harus punya penghasilan untuk keluarga, tentu semampunya. Karena itu, menjadi kepala keluarga, ilmu perduitan ini harus terus diasah dan dikembangkan untuk mendukung keluarga dalam suasana ibadah dan keilmuan. Anak-anaknya disekolahkan sampai tinggi, dll.
Rasulullah saw. bersabda, “Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah” (HR. Ahmad).
Iman seoarang mukmin itu bergantung kualitas akhlaknya. Dan kualitas akhlak terbaik itu adalah akhlak kepada keluarganya. “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan derajat shahih).
Amalan Unggulan Wanita
Mana yang harus didahulukan antara peran sebagai sebagai istri dengan peran sebagai suami? Tetap harus didahulukan peran sebagai istri. Sebab dalam ketaatan kepada suaminya itu mengandung pendidikan bagi anak-anaknya. Keteladanan seorang ibu dalam mentaati sang suami akan melahirkan keteadanan. Anak perempuannya akan mengidolakan ibunya dan ingin menjadi seperti ibunya. Anak laki-laki juga mengidolakan ibunya dan ingin punya istri seperti ibunya.
Amalan Unggulan Anak
Berbakti kepada keduaorang tuanya: namun prioritas bakti ini oleh Al-Quran diprioritaskan kepada ibunya. Seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah seharusnya aku harus berbakti pertama kali?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Ini diulangi tiga kali, baru kemudian yang keempat Nabi mengatakan, “Ayahmu” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi saw. menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Hal itu karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan saat melahirkan, dan kesulitan ketika menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu.”
Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, sementara seorang ayah tidak memilikinya (Tafsir Al-Qurthubi 239). Wallahu a’lam.
###
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Al Falah, majalah terbitan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Jember. YDSF adalah lembaga amil zakat nasional yang telah dipercaya 300 ribu lebih donatur rutin tiap bulannya. Salurkan donasi terbaik Anda ke YDSF, melalui rekening BRI Syariah nomor 77.00.000.000 atau Bank Mandiri Syariah nomor 703.996.999.2, atas nama Yayasan Dana Sosial Al Falah.